Mawar putih ini punya siapa?
Adakah pemiliknya disana?
Adakah penjaganya?
...
Ya. Aku, aku pemiliknya, aku pemilik setianya!
Aku tau mawar tak kan seabadi edelweiss, dalam kurun waktu yang singkat, kau seharusnya kembali ke tempat asalmu, di tanah tempat kau tumbuh menjadi bunga yang cantik, bunga yang akan dikagumi oleh siapapun yang melihatnya.
Tapi sekali lagi, akulah pemiliknya!
Aku kan menjaganya walaupun kau tak lagi seindah sakura, dan seanggun teratai.
#untuk seseorang (yang tak mungkin membaca postingan ini) :
Terimakasih.. terimakasih untuk waktunya, walau kutau itu tak banyak
Terimakasih telah menorehkan cerita singkat di lentera hati ini
Terimakasih untuk pembelajarannya yang luar biasa
Terimakasih kusampaikan padamu, yang telah memilihku untuk menjaga mawar ini
Maaf bila semuanya terlalu singkat
Ku yakin, kita bisa mengukir cerita lain yang lebih indah bersama seseorang yang lebih memahami
“no need to say good bye”
Udah gede yah sekarang? :P
ReplyDeletehihi jadi maloe deh :">
ReplyDeleteiya dong ka kan udah 19 tahun hahaha :D
Kalau cinta di analogikan bunga, cinta itu sesaat dong? Bunga itu akan mekar dan harum, tetapi lama kelamaan akan membusuk dan mati. Hehe
ReplyDeletewow, speechless gue. tulisan hati terdalam dari sepotong cerita kehidupan icha.
ReplyDelete“no need to say good bye”...
cool... B-)
oprischa said...
ReplyDeletei think u are a brave girL..
i Like ur words "no need to say good bye"
semua pasti ada hikmahnya adekku...
:)
@ka Ferdhi: hmmm sebenernya ini bukan bentuk analogi ka, tp makna denotasi. ini bunga sungguhan yang akan dijaga penjaganya :) hehe~
ReplyDelete@Amanantio: hehe cooleuheu? B-) thanksssss yayaya!
@oprischa: ah thankyouuuu tetehku sayang :))
Kalo gitu, jaga bunganya baik2 ya, jgn sampe layu ;)
ReplyDeleteKalo gitu, jaga bunganya baik2 ya, jangan sampai layu, atau digantikan bunga yg lain ;)
ReplyDeleteyaaaap :)
ReplyDelete