sweety butterfly

sweety butterfly

Saturday, November 14, 2015

"Aku berlindung kepada Allah dari ketidakpastian masa depan, dari keputusan yang salah, dari pahitnya kenyataan, dari hati yang terbolak-balik, dan dari teman yang berkhianat."

Guide Me, Yaa Allah.

Saturday, October 31, 2015

Keep on Shining

Dear teman-teman blogger dan reader, apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat ya saat membaca tulisanku ini :)

Nikmat sehat harus kita syukuri, dengan sehat kita semua bisa melakukan semua aktivitas dengan baik. Seperti aku pagi ini, Allah masih mengizinkanku untuk menikmati pagi dengan hangatnya mentari.

Aku sedang dalam perjalanan pulang ke Bandung, bukan main senangnya. Setelah satu bulan lebih ga pulang-pulang, beberapa jam lagi bisa melihat senyum Ibu, Bapak, dan keluarga secara langsung. Home is where the heart is, rite? :)
      
Selalu ada sesuatu yang terfikirkan saat dalam perjalanan. Ya kemanapun, bahkan jika dalam perjalanan digunakan untuk tidur saja rasanya sayang sekali. Mungkin sebagian berfikir, ngapain ngeliatin mobil-mobil, pohon-pohon dan beberapa hal yang sudah biasa sekali dilihat saat pergi jalan-jalan. Tapi bagiku, perjalanan selalu mengajarkan kita untuk 'berkoneksi' dengan alam. Seperti mentari pagi atau senja di kala sore. Jangan biarkan pohon-pohon saja yang merasakan kehangatan semua itu. Tapi kita juga bisa menikmatinya :)

Berkoneksi dengan alam tentu saja mengingatkan kita pada Penciptanya. Maha Indah Allah dengan segala ciptaan-Nya :) Maha Indah Allah dengan segala rencana-Nya. Iya dari semua urusan kehidupan, Allah adalah perencana dan penentu terbaik, Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan... sekalipun aku memang tidak bisa menggenggam langit kala itu, meskipun terjatuh, tapi aku jatuh diantara bintang-bintang.

"Bermimpilah setinggi langit, sekalipun engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang" - Laskar Pelangi.

Selalu banyak cara Allah menunjukkan jalan-Nya pada kita, bisa melalui rezeki yang tidak disangka-sangka, melalui pertemuan dengan orang lain, dengan kesempatan, peluang, ilmu dll. Allah sedang menyiapkan skenario terbaik untuk kita :) tetaplah berfikir positif dari semua kejadian dan peristiwa kehidupan. Aku menunggu kejutan lainnya dari Mu Yaa Rabb.. terimakasih untuk kesempatan dan rezeki yang tidak kusangka :)

I'm ready for the next project, to be people who can change the world , ya especially for my beloved Indonesia :) be grateful !!!


Ciao, Happy Saturday.
Anisa - at KM 122

Saturday, July 25, 2015

Catch the Sky

Apa cuman aku yg ingin menembus batas realistis itu?
Memecahkan dinding yg selama ini kita tahu sama tahu kalau ia begitu kokoh tak terkalahkan?

.....

Apa ada yg salah dengan mimpi ini?
Aku tau langit tidak akan terjangkau olehku yg kecil.                   
Tapi apa salah jika aku sebatas duduk diatas awan, memandang langit, merasakan kebebasan untuk sebentar saja...

Tak ada yg salah bukan jika bermimpi bisa menggenggam langit?

Keep on dreaming.
Do the best and Allah will guide the best for you too.

Sunday, June 28, 2015

Warna Warni Ramadhan

Hello fellas, how are you?
Semoga kamu semua dalam keadaan sehat ya dalam menjalankan puasa Ramadhan kali ini. Begitu juga dengan saya yang Alhamdulillah sehat walafiat :) justru biasanya berat badan saya nambah nih kalau puasa, karena pola makan yang sangat teratur dari biasanya dan jam tidur yang juga lebih banyak dari biasanya huahaha eits jangan salah hal tsb linear kok dengan ibadahnya, Insha Allah ya :)

Excited sekali setiap bertemu bulan spesial ini, selain menjadi ajang perbaikan diri, bulan ini juga selalu penuh cerita. Sudah dua tahun ini saya menjalankan puasa Ramadhan di perantauan (btw, walopun Cikarang dekat dengan Bandung, masih tetap dibilang rantau kan? Hehe). Ya tahun 2014 yang lalu adalah kali pertama saya menjalankan Ramadhan di rantau tepatnya masih di kosan lama, Cibitung. Kamar dengan ukuran 3x6 m, kamar yang bisa dibilang cukup besar untuk ditinggali sendiri itu, disanalah saya merasa sendiri dan sepi *duh apa sih ini* ya saya sangat bersyukur sekali teman, karena ada Ibu kosan yang setia membangunkan saya sahur dan ngasi saya makan sahur juga. Ketika itu saya lihat tetangga kos saya yang justru makan sendiri. Mungkin kalo bahasa anak sekarang bilangnya gini : “Alhamdulillah rezeki anak sholehah :)” 

Selain puasa di kosan, saya juga bersyukur punya saudara sepupu yang tinggal di Cibitung city tsb, kalau saya merasa bosan, saya tinggal lari kesana.. Alhamdulillah ini benar-benar nikmat loh :)

Tahun ini saya juga masih menjalankan rutinitas puasa Ramadhan dengan kesendirian... heeee *hening* saya tidak tinggal di kosan yang lama lagi, saya move ke Cikarang. Sebelum puasa kemarin saya sempat khawatir bagaimana sahurnya, karena mayoritas anak kosan disini adalah non muslim, begitupun dengan Mbak kosanya yang juga non muslim. Kosan saya kali ini berlokasi di perumahan cukup elite, dimana harga makanan agak sedikit mahal dan membutuhkan effort lebih untuk jajan keluar, kecuali dengan jasa delivery sih mudah. Tapi... dengan tegasnya si Mbak bilang “tenang saya masakin kok kalo puasa”... hmm Alhamdulillah apakah ini masih rezeki si anak sholehah?” :p *tahan untuk ga update* just kidding guys.

Jadi minoritas ditengah mayoritas memang ga mudah ya guys.. tapi ceritanya jadi lain kalau ternyata, yang mayoritas itu benar-benar menghargai kaum minoritas. Ini yang saya rasakan, sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.. bener-bener indah. Dengan sigapnya, Mbak nya ini memiliki peran kedua setelah Ibu, dia bangunin saya sahur jam 3.30, bikinin saya teh manies, dan makanan sudah siap semua di atas meja :”) nikmat Tuhanmu yang mana yang akan kau dustakan... bersyukur banget karena teman kos saya yang lain di komplek ini, Mbak kosnya ga masakin buat mereka. Sebenarnya masak sendiri seru, tapi dengan keterbatasan waktu dan tempat, kadang ga semudah itu menjalankan kegiatan yang harus konstan kamu lakukan setiap hari. Tapi Ahamdulillah kami semua disini bersyukur dengan kondisi masing-masing :)

Selain itu saya bener-bener paham sekarang dengan pendapat orang yang bilang tentang manfaat merantau, salah satu manfaatnya adalah mendapatkan ilmu. Ternyata memang betul, contohnya saat solat tarawih kemarin di masjid, penceramahnya bagus banget, beliau menerangkan tentang pentingnya menjaga shaf (barisan solat ketika solat berjamaah di masjid). Siapa diantara mereka yang menjaga shaf shalat maka Allah akan memberi rahmat pada orang tsb. Dan justru yang tidak mempedulikan shaf shalatnya dan membiarkan syaitan ada di antara ma’mum maka merugilah orang tsb. Ya kurang lebih seperti itu, terdengar simple, tapi justru yang simple itu yang sering kita lewatkan.

Selain itu mengenai keutamaan shalat yang diatas segalanya, shalat adalah tiang agama. Melalaikan shalat saja bisa menjadi golongan neraka, apalagi yang meninggalkan? Naudzubillah. Lalu yang melalaikan itu yang bagaimana? Yang tata cara shalatnya masih belum mengikuti ajaran Rasulullah SAW, shalatnya masih belang-betong (jarang-jarang), shalatnya tidak tepat waktu, dll. Astagfirullahaladzim. :(

Dari ceramah tsb saya tertegun, ilmu ini baru bagi saya dan saya mendapatkannya disini. Selalu ada ilmu baru dimanapun, selama kita mau menjemputnya guys :”)

“Barang siapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga (HR. Ahmad, dll).”

Ya begitulan cerita Ramadhan saya kali ini, saya benar-benar penasaran dengan puasa tahun depan, apakah masih menjalankan rutinitas puasanya disini? Apakah di tempat baru? Hmm apakah ditemani orang baru? (baca : teman baru loh) hehe.. tapi yang tidak kalah penting jadi renungan adalah apakah umur kita masih sampai untuk menjalankan dan menutup puasa Ramadhan tahun ini? :)

Selamat menjalankan puasa Ramadhan ya guys, manfaatkan sebaik mungkin moment ini untuk meningkatkan kualitas diri! Kita berlomba-lomba menjadi yang terbaik di hadapan Allah SWT. 


Regards,
Anisa

The Power of Character~

Setiap orang punya karakter masing-masing, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karakter bisa dibentuk dari pola asuh keluarga dan juga lingkungan di sekitarnya.

Disini saya tidak berperan sebagai seorang ahli pslikolog atau seorang magister sumber daya manusia dan sejenisnya. Saya hanya -a full time learner- saya manusia pembelajar yang ingin menjadi lebih baik di setiap harinya. Saya ingin share dengan pembaca sekalian.

Saya sangat bersyukur dilahirkan sempurna di tengah keluarga yang baik. Keluarga yang lengkap dan hangat. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan saya kebebasan untuk membentuk karakter saya sendiri. Memilih teman, berkenalan dengan alam dan lingkungan, mengembangkan potensi dan masih banyak hal lainnya. Mereka membiarkan saya jatuh dan bangun sendiri, mereka membiarkan saya berproses sebebasnya. Ya saya sangat bersyukur.. karena saya membiarkan perasaan, pengalaman, dan cerita ini mengalir dengan semestinya. Rasa sakit, kecewa, senang, semuanya saya nikmati step by step. Dan sampai sekarang saya masih ‘bermain’ dalam alur cerita kehidupan ini.

Mereka tidak serta merta melepaskan saya sendiri, saya masih dibawah bimbingan mereka, Ibu yang sampai detik ini masih jadi pendengar setia, Bapak juga yang walaupun terlihat cuek tapi sebenarnya sangat peduli dengan saya. Ya setiap orang punya caranya masing-masing untuk mengembangkan dirinya. Bagaimana dengan kamu?

Pembentukan karakter ini sangat penting sekali, karena akan dibawa sampai dengan kita dewasa. Ada tiga poin pengembangan diri yang sampai saat ini masih saya ingat. Yang pertama bebas dari penjara keluarga, artinya kita bebas dari hal-hal yang selama ini jadi alasan kakurangan kita, dan alasannya adalah keluarga. Misalkan “saya jadi begini karena keluarga saya begini...” blablaaa Astagfirullahaladzim.

Yang kedua adalah bebas dari penjara fisik, alangkah lebih baik kita bersyukur pada Allah dengan kondisi fisik kita sekarang, jika kita masih mengeluhkan fisik sebagai alasan kekurangan dalam hidup artinya kita masih terpenjara soal fisik. Dan yang terakhir adalah bebas dari penjara lingkungan. Jangan sampai juga alasan lingkungan tempat kita tinggal menjadi penghambat kita dalam mengembangkan diri. Mari kita bebaskan diri kita dari ketiga penjara tadi, saya tau itu tidak mudah, bahkan saya sendiri pun pernah mengalami terpenjara di salah satunya. Astagfirullahaladzim.

Ilmu tsb saya dapatkan sewaktu saya kuliah dulu dan Alhamdulillah hal tsb menjadi motivasi saya untuk selalu bersyukur dan terus mengembangkan diri. Jadi proses pengembangan diri inilah yang nantinya akan membentuk karakter seseorang.

Sebetulnya apa perbedaan watak dan karakter? Mana salah satunya yang bisa dan tidak bisa dirubah dalam diri seseorang? Apakah watak seseorang itu mutlak dan melekat? Hmm yang saya tahu setiap manusia yang berusaha untuk lebih baik pasti akan berubah ke arah yang lebih baik pula. Ya berubah.... justru yang sulit itu adalah konsisten terhadap perubahannya itu sendiri.

Namun bagi karakter seseorang yang bersinergi positif, perubahan itu tetap akan bernilai positif. Lalu bagaimana jika perubahan itu tidak berjalan istiqamah atau konsisten? Apakah karena karakter atau wataknya yang sudah melekat seperti itu?

Saya sebagai pembelajar, berusaha menjadi lebih baik dari kesalahan, dari kekurangan dan hal-hal yang perlu di-improve lainnya. Untuk melakukan itu semua saya perlu mengetahui nilai. Nilai mana saja yang baik dan tidak baik. Butuh pencerahan, petunjuk, dan penegasan. Terkadang hidup terlalu bebas menjadikan kita men-generalkan nilai, yang seharusnya tidak baik, bisa kita nilai jadi baik begitu pula sebaliknya. Lalu bagaimana mendapatkan nilai-nilai itu? Jawabannya : ilmu.

Kembali lagi ke soal karakter, siapapun kalian, bagaimanapun kondisi teman-teman saat ini tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki, namun jangan cepat puas pada kondisi saat ini. Toyota ways bilang : “continuous improvement”. Perbaikan terus-menerus.

Jadilah pribadi yang berkarakter dan bersinergi positif untuk perbaikan dirimu, untuk kualitas hidupmu, dan untuk kebaikan masa depanmu! Ohya yang tidak kalah penting adalah untuk orang-orang yang menyayangi dan mencintaimu, mari ciptakan perubahan paling baik untuk senyum mereka :)

I DARE TO BE BETTER! 



-Anisa-

Cerita di Penghujung Senja

Senja membuka tabirnya, masih hangat seperti dulu
Kali ini aku melihatnya lebih dekat dari biasanya
Ternyata lebih menawan dari senja kemarin sore
Diceritakan olehnya, bahwa sebuah pertemuan selalu mendatangkan alasan
Alasan untuk pengharapan baru
Melahirkan cerita baru bersama sosok baru

***

Senja selalu bercerita apa adanya, tidak pernah ada yang ditutupi
Tentang cinta, kehadiran seseorang, dan kejujuran rasa
Kejujuran rasa untuk mencintai dengan sesungguhnya

***

Senja disini terlalu cantik, ranum, dan jingga menawan hati
Membuat siapapun jatuh cinta dibuatnya
Sambil perlahan pergi, senja menitipkan pesan terhangatnya...

“Cinta..
Cinta itu bukan cuman soal kesetiaan..
Bukan soal siapa yang paling lama bertahan dan tidak pergi....
Tapi..
Lebih dari itu.”



Senja di Pelabuhan Kecil, Pulau Karimun Jawa
Jepara, 31 Mei 2015



Sunday, February 22, 2015

You smile, I smile.

Selalu ada alasan mengapa kita dipertemukan dengan seseorang...
Mereka yang menorehkan cerita, tawa, canda, atau mungkin luka :)
Dan akan selalu jadi pembelajaran bagi mereka yang mau menjemput hikmahnya.

***

"I'm happy for you"

Rangkaian kata yang sebenarnya bukan basa basi biasa, bukan kalimat sederhana yang tanpa sarat makna. Iya aku turut berbahagia untukmu :')

Tidak jarang kalimat ini menjadi pelipur lara, menjadi pengingat untuk selalu bersyukur, menjadi motivasi untuk tetap mengambil sisi positif dari setiap kejadian.

Saya baru merasakan, rentetan kata yang simple itu tidak sesimple ketika kita benar-benar memahami maknanya.

Ya, terkadang pilihan terbaik adalah menerima.

"When someone else's happiness is your happiness, that's love."

You smile, I smile and I'm happy for you :)

Tuesday, January 13, 2015

Bukan Pelaku Seni

Mungkin benar apa kata Ayah (Pidi Baiq).
Inspirasi itu sudah jadi jiwanya seorang pelaku seni.
Tak perlu dicari atau dijemput, karna inspirasi itu ya dia sendiri.

Sore ini saya sadar betul kalau saya benar-benar seorang amatir.

Hehehe                     

Iya saya rindu, rindu inspirasiku.
Rindu aku yang bertemu kamu di perbatasan hujan, rindu aku melihat kamu melepas senja, rindu kamu yang terang di kala siang dan hangat di kala malam.

Rindu pelangiku datang lagi...
Aku janji, purnama malam ini akan kembali penuh.