Kalimat sederhana namun menginspirasi. Wanita yang menjaga semuanya, ya kita adalah penentunya disini.
Teringat di dua belas bulan lalu saat kau yang meminta aku jadi penentu cerita ini. Saat kamu bilang ingin terus selalu ada untukku, saat kamu bilang bahwa kamu tak mau kehilanganku, saat kamu bilang bahwa diantara kita jangan sampai ada rasa saling benci, dan saat kamu bilang bahwa kamu mencintaiku.. tulus mencintaiku.
Disana aku terperangah, aku tak fikir panjang dengan pernyataan dan ajakanmu saat itu, terlebih saat kau hanya ingin menjadi penjagaku dari jauh. Itu saja sudah membuatmu cukup bahagia dan membuatku jauh merasa aman sebenarnya..
Tapi ceritanya saat ini lain, kau tahu perjalanan kita sampai menginjakkan di bulan yang sama saat ini. Saat roda waktu menjawab bahwa kenangan itu begitu banyak dan sarat makna.
Aku tak tahu bila saat itu aku mengikuti rancanamu dulu, mungkin hari ini dan hari-hari kemarin kita takkan berada di peraduan yang sama. Kita takkan mengarungi cerita ini bersama.
Sekali lagi seperti yang pernah kubilang padamu dulu, aku tak terlalu peduli dengan kuantitas atau besaran angka. Aku lebih peduli dengan kualitasnya. Sadarkah bahwa hal itu jauh lebih penting?
Sekarang, betapa aku ingin putar waktu ke hari itu, mungkin aku tetap bisa menjadi wanita yang sangat bijak sebagai penentu keputusan. Meski kutau keputusan yang aku ambil saat itu tidak salah, hanya aku merasa di dua belas bulan ini terlalu singkat bagi kita untuk membuat semuanya jauh lebih baik.
Seharusnya aku mengikuti apa katamu tempo hari...
Semuanya jelas terakam bahwa seharusnya aku yang harus lebih pintar menjaga, bukan kamu..
Untukmu, penjagaku. Ada saatnya bahwa kita harus lebih peduli dengan diri kita sendiri. Ini saatnya, apakah kau akan mengulangi pertanyaan yang sama seperti tempo hari? Saat kau mengajakku untuk mengikuti pilihanmu?
Maafkan aku jika penentuanku saat itu mengurai cerita yang tak seharusnya ada di dua belas bulan ini. Sekalipun begitu aku percaya pada Dzat yang seatas izin-Nya ini kita dipertemukan dalam anugerah yang luar biasa hebatnya. Aku bersyukur dan memang seharusnya aku bersyukur, bahwa dibalik cerita ini, dibalik semuanya, aku telah mengambil pelajaran yang terbaik yang pernah aku temui sepanjang hidup, dan terimakasih telah menjadi tempat terindah di hati ini.
Bolehkah aku menjadi penentu lagi disini?
Tertanda,
Yang masih terjaga.
No comments:
Post a Comment
leave your comment here, thanks ;)