sweety butterfly

sweety butterfly

Thursday, June 28, 2012

Cerita di Penghujung Senja

Oh sudah berapa senja yang kulewati kali ini

Nampaknya semburat jinggamu tak nampak saat hujan terus menyapa langit dan bertandang mengguyur bumi di sebelah  tenggara ini

Startegis dan tropis, itu keberadaanku.
Apapun yang terjadi, jika dilihat dari sini akan selalu indah kawan

Indah dan teduh

Indah karna keberadaan senjaku ini selalu kunikmati dengannya
Teduh seperti tatapannya saat melihat kedua bola mata yang oval ini

Riuh dedaunan melengkapi alunan senja sore ini
Diiringi kicauan burung yang bernyanyi, dan suara anak-anak yang bermain layangan
Tentu saja denga rona merah matahariku yang berjalan pulang

Oh senja, aku sangat rindu
Rindu melewati ceritamu bersamanya
Aku ingin seperti layangan itu
Dimainkan pemiliknya, dan terus terbang setinggi mungkin

Aku ingin jadi layangan tertinggi yang diterbangkan
Aku ingin jadi layangan dengan corak warna terindah
Aku ingin jadi layangan yang termegah
Aku ingin jadi layangan yang dimainkan anak-anak itu sore ini

Aku...
Ingin melihat dia dari sana, dari atap bumi yang paling tinggi

Sore ini saja aku ingin melihatnya
Biarlah angin membawaku kemana

Aku hanya ingin singgah dan melihatnya dari sana

Dari atap bumi paling tinggi..




*so damn, I really missyou*

Senja di bulan Juni
28 Juni 2012, 16.51


 












 


"Fly your kite, raise your voice to the winds, and raise the hopes...."

Wednesday, June 13, 2012

di bulan Juni.

Keputusannya ada di tangan wanita.

Kalimat sederhana namun menginspirasi. Wanita yang menjaga semuanya, ya kita adalah penentunya disini.

Teringat di dua belas bulan lalu saat kau yang meminta aku jadi penentu cerita ini. Saat kamu bilang ingin terus selalu ada untukku, saat kamu bilang bahwa kamu tak mau kehilanganku, saat kamu bilang bahwa diantara kita jangan sampai ada rasa saling benci, dan saat kamu bilang bahwa kamu mencintaiku.. tulus mencintaiku.

Disana aku terperangah, aku tak fikir panjang dengan pernyataan dan ajakanmu saat itu, terlebih saat kau hanya ingin menjadi penjagaku dari jauh. Itu saja sudah membuatmu cukup bahagia dan membuatku jauh merasa aman sebenarnya..

Tapi ceritanya saat ini lain, kau tahu perjalanan kita sampai menginjakkan di bulan yang sama saat ini. Saat roda waktu menjawab bahwa kenangan itu begitu banyak dan sarat makna.

Aku tak tahu bila saat itu aku mengikuti rancanamu dulu, mungkin hari ini dan hari-hari kemarin kita takkan berada di peraduan yang sama. Kita takkan mengarungi cerita ini bersama.

Sekali lagi seperti yang pernah kubilang padamu dulu, aku tak terlalu peduli dengan kuantitas atau besaran angka. Aku lebih peduli dengan kualitasnya. Sadarkah bahwa hal itu jauh lebih penting?

Sekarang, betapa aku ingin putar waktu ke hari itu, mungkin aku tetap bisa menjadi wanita yang sangat bijak sebagai penentu keputusan. Meski kutau keputusan yang aku ambil saat itu tidak salah, hanya aku merasa di dua belas bulan ini terlalu singkat bagi kita untuk membuat semuanya jauh lebih baik.

Seharusnya aku mengikuti apa katamu tempo hari...

Semuanya jelas terakam bahwa seharusnya aku yang harus lebih pintar menjaga, bukan kamu..

Untukmu, penjagaku. Ada saatnya bahwa kita harus lebih peduli dengan diri kita sendiri. Ini saatnya, apakah kau akan mengulangi pertanyaan yang sama seperti tempo hari? Saat kau mengajakku untuk mengikuti pilihanmu?

Maafkan aku jika penentuanku saat itu mengurai cerita yang tak seharusnya ada di dua belas bulan ini. Sekalipun begitu aku percaya pada Dzat yang seatas izin-Nya ini kita dipertemukan dalam anugerah yang luar biasa hebatnya. Aku bersyukur dan memang seharusnya aku bersyukur, bahwa dibalik cerita ini, dibalik semuanya, aku telah mengambil pelajaran yang terbaik yang pernah aku temui sepanjang hidup, dan terimakasih telah menjadi tempat terindah di hati ini.

Bolehkah aku menjadi penentu lagi disini?



Tertanda,
Yang masih terjaga.

Monday, June 4, 2012

#randomtopics

Dua bulan ga menjamah blog yang satu ini, how are you gals? If feels like... hmmmm
Rasanya malu buat masuk rumah sendiri *aksen lebay*

This inspiration come to me soooo slowly and quetly. More slowly than before.
I just try to love the life I live. I’ve grew up in so many ways.  

So inti dari tulisan ini random sebenernya dan  hanya ingin melepas kerinduan pada sakura yang sedang dan selalu mekar di segala musim :)

Dua bulan terakhir ini sering sekali bertemu dengan orang-orang baru. Tua, muda, dari kalangan manapun. Menghadapi banyak hal yang luar biasa deg-degan, takut, senang, gemeteran, sedih, lelah, dan pada akhirnya syukur yang dirasa paling lengkap untuk meng-cover- semuanya.
Harapan dari semua ini adalah kedewasaan dalam menghadapinya. Benar-benar dewasa saat kita sudah cerdas memilih suatu pilihan, saat kita berbenturan dengan hal baru yang ternyata tidak semudah melihatnya, saat terasa bahwa setelah kita melihat semuanya lebih dekat maka kita akan jauh lebih mengerti. 

Saat yang lain masih bilang ini proses pendewasaan diri, ya itu benar. Tapi saat yang lain bilang ini namanya belajar juga benar. Tapi saat yang lain bilang kalau ini bukan proses lagi dan ini bukan bagian dari belajar, apa yang bisa kita lakukan? Keadaan ini memaksa kita untuk tidak salah lagi, tidak jatuh lagi di lubang yang sama dan tetap berani untuk mencoba.

Bukankah itu bagian dari proses pendewasaan dan proses belajar?

Apapun yang kau rasa dan kau lihat lebih dekat maka kau akan mengerti. Semua tak bisa kau ambil lebih simple, tapi buatlah semuanya terlihat simple, sekalipun kau tengah menghadapi kesulitan.
Ini rangkuman atau konklusi dari kejadian dua bulan belakangan ini. Begitu banyak cerita yang sebenernya ingin saya tulis dan share sama temen-temen semua. Tapi dicukupkan dengan memberi kabar baik pada sakura yang sudah lama tidak disiram tulisan ini dengan mengucapkan Alhamdulillah :)

Bahwa aku sedang dalam proses pendewasaan diri dan semua akan jauh lebih indah saat kau mau belajar memahami, tentu dengan melihatnya jauh lebih dekat :)

Selamat UAS semuanyaaaa!