(spirit of change)
Sudah lama.. aku tak menikmati senja dari balik jendela kamar.
Sudah lama.. aku tak menikmati senja dari balik jendela kamar.
Dari lorong-lorong sekre kampus dan kerumunan kawan, ya dari situlah aku menghabiskan sebagian senjaku akhir-akhir ini.
Terkadang, aku merindukan panasnya siang sampai di rumah lalu tidur siang.
Tapi itu tak jadi masalah, dari manapun sudutnya, aku selalu merindukan goresan pena di kala senja.
Ya.. seperti senja kali ini, aku mencoba menggoreskan penaku di balik jendela kamar dan pemandangan langit abu-abu ditutupi awan tebal.
Rupanya senja kali ini, tak mau memamerkan warna jingga keemasannya.
Sedikit tidak membuatku nyaman dan kurang membuatku bersemangat.
Beruntunglah, bagi penikmat senja lain yang bisa merasakan keindahannya. Ya pasti di belahan bumi yang lain warna jingga itu muncul ke permukaan.
Hangat.. aku merindukan hangatnya. Aku rindu goresan pena ini---
Aku rindu matahari yang ranum dengan sorotan sinarnya yang penuh ketenangan.
Dengan kicauan burung yang sarat akan kedamaian.
Dengan riuhnya angin yang mengisi kekosongan.
Dengan semua yang dimilki senja, termasuk pelangi. Aku benar-benar merindukan semua tentangnya, tentang senja yang memudar sinarnya sore ini.
***
Senja ini punya siapa? Aku.. hanya sebagai penikmat saja disini.
Jika boleh, saat ini saja aku ingin melihat senjaku yang seperti biasanya.
Aku ingin bercerita padanya, bahwa hidupku telah berubah.
Tidak seperti dulu.
***
Entah sudah berapa senja yang aku lewati dalam waktu 19 tahun 6 bulan ini.
Rasanya.. tidak jauh berbeda. Hanya saja bagaimana dan dari sudut pandang mana kita memaknainya.
Makna senja tidak pernah berubah, selama Pemiliknya masih memberikan kesempatan bagi para penikmat senja untuk merasakan kehadirannya.
Aku bersyukur sampe detik ini masih diberi kesempatan itu, title-ku sampai detik ini masih sebagai penikmat senja dan akan selalu begitu setiap harinya.
Seperti yang aku bilang pada senja, bahwa hidupku telah berubah.
Ya berubah.. Tapi, dalam 19 tahun 6 bulan ini, sayangnya aku belum bisa memberikan apa-apa.
Aku.. belum bisa membuat semua keadaan berubah. Tapi jangan khawatir, aku akan selalu mencobanya.
Tak heran jika setiap senja, ceritaku selalu melow. Aku malu, selalu malu pada senja.
Aku malu padanya. Di umurku yang semakin bertambah dengan taraf kehidupan yang semakin kompleks, aku belum bisa membawa andil yang besar untuk orang-orang di sekitarku.
Bukan mengeluh bukan. Tapi rasanya terlalu cepat masa ini bergulir. Hari demi hari berlalu dengan jutaan senja yang pernah aku lewati, rasanya belum banyak yang bisa aku berikan.
Perubahan yang aku bawa itu bukan perubahan namanya, kalau kita masih berada pada zona yang sama atau bahkan jatuh ke zona yang salah.
Jadi, yang berubah itu aku atau keadaan?
Mungkin keduanya sama-sama belum berubah positif secara beiringan.
Perubahan seperti apa yang harus aku berikan?
***
Kolom ini mengarah pada curahan penulis dalam proses perubahan.
Kita tak bisa selamanya terus berada dalam zona yang sama, di luaran sana beribu kesempatan tak terhingga menanti.
Miliki tujuan, hargai waktu, evaluasi setiap kejadian, dan ambil hikmahnya.
Yang kita cari bukan hasil tapi PROSES!!!
SEMANGAT PERUBAHAN ke arah yang lebih baik, tidak ada kata terlambat untuk jadi lebih baik!
CHANGE or DIE?!
No comments:
Post a Comment
leave your comment here, thanks ;)