sweety butterfly

sweety butterfly

Sunday, May 29, 2011

‘perpisahan dan peristirahatan’

Seperti daun kering, kian merapuh, dan berguguran.. karna mati dimakan usia.

Sampai pada saatnya nanti, hal ini, cepat atau lambat pasti akan datang dan terus mendekat pada setiap insan di dunia.

Dan..bila tiba saatnya giliranku..untuk kembali.

Aku tak tau kapan tepatnya hari, tanggal, bulan, tahun, detik, menit, jam yang akan membawaku pada perpisahan dengan dunia.

Aku tak tahu bagaimana caranya, Pemiliku yang sebenar-benarnya memanggilku.

Aku tak tau bagaimana rasanya saat utusan-Nya hadir, tepat dimana, Izrail menghampiriku, saat aku terkulai lemah, tak berdaya walaupun untuk menjentikan jari saja.

Aku tak tahu siapa kelak orang yang akan berada disampingku nanti saat dunia sudah tak menginginkanku lagi, saat-saat terakhir dunia mengucapkan salam perpisahan.. atau bahkan mungkin tanpa ada seorang pun disisiku--- aku ingin, ingin ada yang membisikan lantunan nama Allah di telingaku, kalimat sederhana atas nama-Nya yang ingin kuucapkan sampai batas perpisahan.

Aku ingin tabungan amalku yang tak banyak bisa mempermudah proses ‘perpisahan’ ini.

Yang aku tahu.. proses ini rasanya pasti sakit.

Aku tak tahu bagaimana rasanya saat ragaku masuk dalam pusara putih yang ditutup kain hijau tua bertuliskan lafadz Allah, aku tak tahu bagaimana rasanya saat jasadku dibopong oleh orang-orang menuju tempat peristirahatanku yang terakhir---

Tak ada yang kubawa selain perbekalan amal yang jauh dari kata cukup dan sehelai kafan yang menempel pada raga yang sudah mati, dan siap dimakan para pengurai.

Hingga tiba saatnya aku kembali menjadi tanah.

Di tempat peristirahatanku yang terakhir kini tertancap megah batu nisan atas namaku beserta waliku, yang seolah jadi pembatas antara dua dunia.

Biarkan aroma dan wewangian melati juga lili yang kau tinggalkan, jangan seonggok seroja dan setangkai kamboja kawan, karena dengan sendirinya, mereka akan terus menyatu dengan tanah dan batu nisan sang pemiliknya.

Aku tak tahu apa yang akan terjadi di dasar sana.

Aku takut sendiri...

Aku tak tahu bagaimana kehidupan setelah ini.

Dimanakah tempatku kelak?

Aku ingin jadi bagian taman surga-Nya yang indah.

Mungkinkah aku bertemu dengan mereka yang lebih dulu mendahuluiku?

Sekali lagi aku takut sendiri...

Akankah gelap atau cahaya temaram yang menemaniku?

Apakah aku bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan padaku lewat utusan-Nya yang lain?

Adakah yang bisa membantuku kelak?

Aku harus bisa melakukannya sendiri, ya tentu saja sendiri.

Karena kematian datang dengan caranya sendiri.

*dalam hening malam dan kerdip lilin ditelan sunyi, saat mengingat bahwa dunia ini hanya persinggahan dari tujuan perjalanan kita yang panjang, ada yang lebih kekal disana, di kehidupan setelah ini*

Saturday, May 28, 2011

Cerita di Penghujung Senja

(27 Mei 2011)
Panasnya hari ini sirna sudah saat derasnya hujan mengguyur bumi.
Aku tak mau mengakhiri cerita hari ini dengan amarah, sesal, dengki, dan fikiran negatif lainnya.
Aku hanya ingin mengucap syukur atas kejadian hari ini, kini aku menjadi sedikit lebih tau dari sebelumnya, karena telah kutemukan jawaban dalam tanda tanya besar yang selama ini menggantung dalam hati.
Kini aku sadar betapa jalan Tuhan indah sekali.

Aku bersyukur berada di tengah-tengah orang yang selalu ‘memahami’ (menurut versiku) walau terkadang masalah datang silih berganti tapi justru aku selalu semakin kuat karenanya.

Di ‘keluarga baruku’ ini seolah aku mendapat jawaban, dan perlindungan yang kuat, karena aku yakin, kami (Insya Allah) selalu dalam jalan yang benar.

Seperti peribahasa, semakin tinggi suatu pohon semakin besar angin yang mengguncangnya.
Begitupun dengan kami, saat posisi kami diatas, banyak rintangan besar di luar sana yang coba menghadang dan menjatuhkan.
Entah apa yang ada di dalam benak mereka saat mencoba melakukan hal itu.
Aku tak mau berfikiran negatif walaupun itu benar adanya.
Tak sedikit ancaman yang datang, juga anggapan yang tak semestinya, tapi kami tak pernah takut karena kami tau kami berada dalam jalan yang benar, jalan yang (Insya Allah) selalu diridhai Allah SWT. (Amin)

Biarlah mereka tertidur dengan suara hatinya, dengan emosi jiwanya yang belum surut.
Lihatlah keluar, ke permukaan yang lebih jernih daripada di dasar yang penuh akan penat.

Terimakasih, hari ini aku menjadi sedikit lebih tau, karena aku telah menemukan sebuah jawaban.

Thursday, May 26, 2011

The Power of Smile :)

 “Jika saja setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya.” - Andy F Noya-

Ya transfer energy positive ini selain mudah sekali dilakukan plus dapet pahala bagi yang menebarkan senyumnya :)

Dengan refleks kita yang mendapat senyum dari orang lain pasti langsung senyum juga, dan dampaknya, senyuman kita itu bisa bikin orang lain bahagia! Ah Subhanallah ya. Tapi ini ada kasus lain, saat kita udah berlaku ramah dan niat senyum sama orang itu, eh dianya malah nampangin wajah kusut, muka kecut a.k.a jutek, sebel banget kan? Terus dengan sendirinya stimulus di tubuh kita juga langsung merespon negatif, boro-boro mau senyum yang ada juga jadi jengkel kan?! Nah responnya macem-macem bisa seperti : 1. “ih jutek banget sih ni orang blabla..” muncul ketidaksukaan pada kesan pertama, ditakutkan melahirkan fikiran negatif secara kontinyu. Nah kalo sudah begini jadinya kan fatal, padahal ada peribahasa yang mengatakan “kalo tak kenal maka tak sayang” jadi dalam kasus ini peribahasa tersebut tidak diindahkan. Hmm yang ke 2. ada juga orang yang udah dijutekin tapi tetap sabar dan malah senyum lebih lebaaaar :)) waaah bener-bener nih orang ketagihan senyum kayanya hehe. Dan yang ke 3. Orang yang bener-bener cuek, ga peduli dia mau disenyumin atau ga, ga peduli dia yang harus senyum atau ga hahaha, dan beberapa respon lainnya.

Unik ya kalo kita perhatikan, terkadang hal yang paling mudah dilakukan dan memberi efek luar biasa seperti senyum ini kurang diperhatikan dan sebenarnya kembali ke individunya masing-masing dalam memahami hal ini, tentu tiap orang punya cara masing-masing untuk mengaplikasikannya. Bagaimana dengan kamu?

Tapi pernah ga sih terfikir oleh kita, banyak banget kasus respon no 2 diatas yang terjadi di sekeliling kita? Contohnya saat kita datang ke rumah makan, ga sedikit dari para pelayan yang menyambut kedatangan kita dengan sapa dan senyum, tapi kita lupa untuk membalas senyuman itu, apa mungkin perut udah keroncongan karena lapar yang tak tertahankan jadi lupa balas senyumnya? Hehe kasian sekali karna lapar jadi ga bisa senyum gitu ya? Ckckckc

yang complaint itu, dan beberapa profesi lainnya yang bila kita lihat patut diacungi dua jempol! Saat kita jadi nasabah bank atau orang yang makan di rumah makan/resto, pelanggan suatu biro atau perusahaan, terkadang kita tak sadar bahwa pekerjaan mereka akan menjadi lebih ringan dengan hanya kita menebar/membalas senyumnya, ya hal ini menandakan bahwa ada nilai apresiatif yang kita berikan pada mereka. Nilai kebaikan yang memberi manfaat, mungkin kita lupa untuk memperhatikan hal sekecil ini. Ya kalo kita senyum pada orang-orang yang kita sayangi itu udah pasti ya? Dengan sendirinya hati ini langsung tergerak untuk tersenyum :) tapi sekarang lihatlah di luaran sana banyak hal kecil yang kita kurang perhatikan dengan seksama.

Intinya kita harus lebih peka dengan lingkungan sekitar kita, awali dan akhiri dengan senyuman, dan tentu saja ikhlas dalam melaksanakannya. Dengan satu kali senyum yang tulus maka akan lahir ribuan senyum lainnya :)

Dari kontribusi kecil bisa menghasilkan sesuatu yang besar ya.

“senyum engkau di hadapan saudaramu adalah sodaqoh” -Alhadist-

Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun :)

Keep on smiling to everybody around you!

*especially thanks to everyone who always make me smile, deepdown from my heart I have a simple smile for you. :) :) :)*


Sunday, May 8, 2011

The Real Inspiring Woman

Pagi itu terasa sedikit berbeda dari biasanya, seakan ada tanggung jawab ‘lebih’ yang harus dipikul. Energi hari itupun membawa aliran positif dalam tubuh saya. Ya hari itu hari Sabtu, 30 April 2011. Sabtu adalah weekend dimana kebanyakan mahasiswa libur, tapi tak sedikit juga mahasiswa yang kuliah. Hari itu suasana kampus yang biasanya sepi, kini diramaikan dengan adanya event yang sangat menarik. BEM degafi Unpad proudly present : Talkshow Inspiring Woman for Youth Movement :)

Bisa dibilang ini adalah proker pertama saya setelah resmi menjadi keluarga besar BEM degafi Unpad, walaupun sebenarnya dulu waktu menjadi EO-pun pernah ikut kepanitiaan dalam prokernya BEM. Tapi rasanya sekarang lain, saya menjadi panitia inti dan bukan ‘anak bawang’ lagi. Saya menjadi sie.acara, dan fiuh ga mudah ya ternyata mengatur rundown acara. Dibutuhkan ide kreatif untuk menghasilkan acara semenarik mungkin, dan saya menikmati setiap step yang harus dilalui :)

Singkat cerita acara akan dimulai sebentar lagi, saya yang akan membuka acara karena posisi saya saat itu menjadi Master of Ceremony (MC). Beruntung sekali saya tidak membuka acaranya sendirian, saya ditemani kawan saya Nurul a.k.a Ojol. Setelan kita hari itu kompak banget, serba pink :) dan kalo ditanya apakah perform kita sekompak baju kita? Hee gimana Jol kompak kagak kita? :D yaa dengan tingkat kegugupan yang lumayan diatas standar ga menyurutkan semangat saya dan Ojol memandu acara :)

Dalam acara ini semua narasumber-nya adalah wanita-wanita LUAR BIASA. Siapa saja mereka? Ini dia.

Yang pertama ada Siti Nurjanah, mahasiswi D3 Fisip Unpad sendiri. Saya mengenal Siti belum lama, pribadi yang cukup menyenangkan, semangatnya dan sifatnya yang luar biasa membuat saya nyaman berteman dengan Siti. Saya juga baru tau keadaan Siti yang sebenarnya setelah menjadi narasumber dalam acara ini. Tidak jauh seperti kisah R.A Kartini, Siti pun merasakan bagaimana susahnya untuk terus menimba ilmu, entah bagaimana ‘adat kuno’ zaman dulu masih ada di zaman moderen seperti ini. Ya orang-orang terdekat Siti tidak mendukung Siti untuk terus bersekolah (dari mulai SD hingga saat ini) mereka lebih menyetujui jika Siti menikah muda dan mereka punya asumsi: “toh kalau perempuan pasti kodratnya ke dapur lagi ke dapur lagi”. O my.. saya sedikit tercengang mendengar cerita ini. Selama ini saya masih suka ngeluh kalau mau kuliah, males lah inilah itulah. Dan mulai detik itu seolah-olah mata hati saya terbuka lebih lebar. Saya bersyukur berada di sekililing orang yang medukung saya untuk terus belajar. Betapa luar biasanya Siti saat harus terus memperjuangkan prinsipnya, dimana tak ada satupun orang yang mendukungnya saat itu. Semangatnya patut diacungi dua jempol. Siti adalah Kartini muda saat ini. Dan hebatnya lagi Siti mendapat beasiswa selama menimba ilmu di salah satu Universitas terbaik bangsa ini. Subhanallah :)

Narasumber yang kedua adalah Ibu Indari Mastuti (Inspiring Woman versi majalah Nova) Ibu Indari adalah seorang wirausahawan wanita yang juga merupakan Ibu rumah tangga. Saya salut dengan pilihan hidupnya. Beliau memilih untuk keluar dari tempat dia bekerja, dan kalau saya liat dari pembicaraan kemarin beliau mendapat posisi yang wuenak di perusahaan tersebut. Keputusannya bukan karena siapa-siapa tapi beliau sendiri yang memutuskannya. Kalau kita lihat jumlah pengangguran di Indonesia masih dalam angka yang cukup besar, tapi Ibu Indari dengan langkahnya berani mengambil keputusan yang berat itu. Keputusan itu tentu saja bukan tanpa alasan, beliau punya alasan yang kuat, sisi lain ingin menjadi wanita karier dan disisi lain pun ingin full time momy dalam mengurusi buah hatinya dan juga keluarganya. Ada beberapa usaha yang digelutinya salah satunya yaitu Indscript Creative (penyedia jasa yang bergerak di bidang penerbitan buku dan advertising yang menyediakan jasa mulai dari naskah, editing, terjemahan, layout, ilustrasi, brosur, company profile dan desain cover) entah kenapa saya benar-benar tertarik pada usaha Ibu Indari yang satu ini, ingin rasanya join! selain itu ada juga indcake, bisnis cantik, cara asyik! dan lain-lain. Kalo mau jujur, kalo udah besar dan menjadi seorang ibu nanti (amin) saya ingin seperti Ibu Indari yang punya segudang aktivitas dan pekerjaan tapi tidak lupa juga pada tugasnya sebagai seorang ibu yang harus mengurus anak dan keluarga :). Ah benar-benar luar biasa. Apalagi Ibu Indari adalah seorang authoress. Very inspiring!

Narasumber yang ketiga adalah Miyata, mahasiswi dari kampus D3 Fisip Unpad juga. Semangat wanita yang satu ini tidak kalah dengan narasumber kita sebelumnya. Suasana berubah ‘dingin’ dan lebih khidmat, applause yang meriah mencairkan suasana yang tadi sempat ‘dingin’ :) semua audience melihat tayangan kilas balik kehidupan Miyata, beberapa fotonya ditayangkan di slide show, lucunya ada beberapa foto yang menggelitik hati, tau kenapa? Karena Miyata sering foto bareng artis! aaaaaaaa *envy* :( ada Afgan, Pasha Ungu, Vino G Sebastian dll saya juga lupa siapa lagi artis yang beruntung foto bareng Miyata :). Ya sosok Miyata bener-bener menginspirasi kita semua terutama para wanita dan pelajar. Walaupun (maaf) dia memiliki kekurangan fisik, karena dokter memvonis adanya penyempitan kelenjar air ludah yang menyebabkan tumbuh tumor di wajahnya sebelah kanan (kalian bisa lihat di fotonya), tapi semangatnya luar biasa sekali! Dia tetap percaya diri untuk kuiah, dan menurut pernyataannya tak sedikit temen-teman sekelasnya yang mencibir Miyata. Ngah! Seperti kembali ke zaman SD ya, kalo seumuran kita sekarang, untuk ukuran mahasiswa udah ga zaman yang namanya mengejek teman. Hey buka mata hati kalian! Demi Allah ini bukan keinginan Miyata, siapapun tidak mau dilahirkan seperti ini. Tapi kita kembalikan kepada Sang Maha Pencipta, saya yakin Allah memberi ‘cobaan’ ini karena Miyata sanggup, dia sanggup menghadapinya. Kita sering dengar kan; Allah ga akan kasih cobaan pada hambaNya diluar kemampuan hambaNya itu. So saya yakin Miyata bisa! Dan mungkin jika saya atau yang lain diberikan ‘cobaan’ seperti ini belum tentu bisa. Dan setelah melihat realitas ini, saya ga mau bilang ini ’cobaan’ lagi tapi titik ikhlaslah yang mengubah paradigma cobaan menjadi suatu bentuk keberagaman makhluk ciptaan Allah :) dibalik ini ada hikmah luar biasa yang bisa kita ambil. Semua audience menangis (termasuk peserta laki-laki), tidak terkecuali saya :) (gue nangis juga) :) salut luar biasa !!! ohya dan peran ibunya yang luar biasalah yang membuat Miyata tetap struggle, dan terus semangat menjalani hari-harinya. Sekali lagi : Luar Biasa !

Dalam suasana sendu seperti itu ada closing menarik, ada Teh Tanty, menyanyikan lagu Bunda yang diiringi oleh Teh Sarah (pianis) dan puisi tentang Ibu yang saya bawakan. Takjub banget karena emosi saya saat itu berjalan baik, Alhamdulilah :)

Itu dia tiga dari sekian The Real Inspiring Woman di dunia ini selain Ibu kita :) terimakasih pada narasumber yang luar biasa, dan mau membagi kisah hidupnya pada kami semua, para audience, dan para wanita yang menyaksikan acara ini.

Ingin rasanya suatu saat bisa jadi inspiring woman, bisa menginspirasi banyak orang, karena ga ada hal yang lebih membahagiakan saat kita bisa bermanfaat untuk orang lain, orang terdekat kita, dan bisa membuat mereka tersenyum :)

Satu lagi sebagai penutup saya ingin menyisipkan quote yang beberapa hari lalu kawan saya katakan pada saya: “di belakang pria hebat selalu ada wanita hebat yang mendukungnya” :)) setuju banget sob! :)

Semangat selalu wanita Indonesia, terus kobarkan semangat juang Kartini, pancarkan senyummu pada dunia agar mereka tau betapa cantiknya jiwamu :)

Saturday, May 7, 2011

posting sedikit.

Rasanya banyak banget yang ingin ditumpahkan, tapi rasanya rating untuk menulis menurun. Uhyeah  -_-

Menulis bagi saya bukan suatu kewajiban melainkan kebutuhan.
Sama halnya seperti kita makan dan minum sehari-hari yang merupakan kebutuhan, bahkan makan dan minum dikategorikan ke dalam kebutuhan primer. Nah saya ingin menyusupkan “menulis” ke dalam kategori kebutuhan primer.

Tak sedikit teman yang bertanya: “mana Ca kok ga pernah nulis lagi?”, “haha udah ga ada inspirasi ya?” ngek -_-
Ya sisi lain sih seneng ya berarti mereka care sama tulisan yang saya buat walopun isinya sih gatau ya :P hehe
Sebenernya bukan ga ada inspirasi sih, tapi kadang-kadang mood-nya belum klik aja kali ya untuk langsung posting, so banyak tulisan yang saya simpan di draft dulu.

Seperti postingan pagi ini yang jauh dari kata berbobot *haha* saya cuman pengen kasih “sarapan” buat blog saya yang udah lama ga diisi asupan nutrisi (re : tulisan baru) :)

So agenda hari ini adalah mau melalap buku yang udah lama ga disentuh  -_-
Mari membaca :) percaya ga kalo banyak baca bikin kita awet muda? Iyaloh dengan banyak baca ingatan kita bakal lebih tajam dan ga cepet pikun, so ga ada alasan untuk males baca ya, biar kalo udah jadi nenek-kakek tetep gaol hahaha :D

Baca dan menulislah apapun itu bentuknya.

“Aku tahu, setiap aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas”
~ Jostein Gaarder & Klaus Agerup ~

Saturday morning with a glass of hot chocolate :) have a nice weekend everyone  :) happy reading :)