Talk about HEART

Ahh long time no update readers :) disibukan dengan tugas yang tak kunjung usai nih huhu~

Kalau begitu yuk simak postingan saya kali ini, selamat membaca :)

Talk about heart.

Hati adalah center dari tubuh kita selain otak. Dua-duanya berkesinambungan, menyatu, dan terkoneksi satu aliran. Hati penggerak emosi dan otak penggerak fikiran. Jika salah satunya tak berfungsi dengan baik, maka tak akan berjalan sinkron. Emosi dan fikiran harus searah, tak bisa berlawanan.

Ya hal ini yang selalu saya perdebatkan dengan salah satu kawan saya, ya bisa dibilang kawan spesial, teman hidup baru yang masuk dalam buku memorian saya. Kita tak pernah sependapat mengenai hal ini, entah mengapa. Atau karena dia laki-laki yang dominan selalu berfikir dengan logika? Dan kurang peka dengan “perasaan”. Apakah begitu?

Bicara tentang dia si idealis yang karakternya over cuek, dan kurang begitu peduli dengan pendapat orang lain, (hmmmm sangat mengesalkan memang!) saya selalu mencoba jadi pendengar setianya yang baik. Dan bicara tentang hal ini tak pernah ada habisnya, karena kami berbeda, sudut pandang kami pun tak pernah sama.

Bicara tentang hati.. siapa yang tau isi hati seseorang? Selain dia dan pemilik-Nya? Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati seseorang siapa yang tahu?

Terkadang bahkan (sering) hati tak sesuai dengan ucapan. Munafik ya namanya? Ada apa ini? Apakah otak sudah merangkai kata-katanya sedemikian rupa sehingga hati bisa berbohong? Ahhhhhhhhh!!

Perasaan memang tak bisa dibohongi. Dan sialnya, ada kalanya saat hati dan logika tidak berjalan bersamaan. Saat harus bilang apa, tapi lain nyatanya. Ini namanya tidak konsisiten!

Lalu apa yang saya rasakan? Ya koneksi hati dan fikiran saya sedang tidak berjalan mulus. Setiap hari ada saja gelombang yang naik turun terus. Undercontroll. Sometimes my heart is beating, sometimes stop beating. And finally I don’t know what my heart says to me………. Oh poor me!

Mungkin saya tidak bisa detail menceritakannya disini, terlalu privasi jika semua isi hati dipertanyakan hehe. Ya saya coba menjalani apa yang ada di depan saya, saya mencoba fokus untuk menjalani bersamanya, bersama dia yang belum tau saya sepenuhnya, bersama dia yang selalu cuek dengan gayanya dan tingkahnya juga, bersama dia yang selalu meyakinkan perasaannya pada saya, bersama dia yang pintar berdebat dan punya seribu alasan, bersama dia yang punya sejuta kesibukan, sehingga waktunya untuk bersamaku dia habiskan pula :( hmmmm dan juga bersama dia yang tidak mungkin membaca postingan ini. :(

But I’m always trying to make it sure!

Di sisi lain saat saya selalu jenuh dengan keadaan ini, masih ada sosok yang bisa menghangatkan keadaan, mencairkan ketegangan, dan menghapuskan air mata. Ah terimakasih :) sosok itu bisa membuat saya senang. Ya tapi dia sementara, walaupun semuanya itu sementara, tapi sosok ini bisa datang dan pergi kapan saja-------

Saya merindukan sosok yang bisa membuat tawa, membuat hati saya tenang dan nyaman. Sosok itu ada pada dirinya, dia yang selalu datang tiba-tiba. Dia yang bisa membuat saya terkesan. Dia… sosok lama karakter baru, ya itu kamu.

Tapi saya harus konsisten dengan pilihan saya sendiri. Saya harus fokus pada si idealis yang cuek dan pintar ber-argumen.
Hati ini mau dibawa kemana? Semoga fikiran bisa membantu menjawabnya.

Lets see!
Dan percayalah Allah yang menggerakan hati kita. 

Di penghujung senja, menunggu adzan magrib untuk berbuka puasa.