Rasanya jari-jari ini kaku untuk memulai menulis lagi, bukan
karena tak ada inspirasi tapi karena saya sendiri yang terlalu egois dan membiarkan
waktu berputar begitu saja, tanpa jeda, bahkan hanya sekedar untuk berbagi
cerita...
Saya tak pernah menyangka bahwa saya cukup berani untuk
mengambil keputusan ini. Meninggalkan zona nyaman, memulai kehidupan baru di
tempat ‘asing’. Dengan ‘muffler fumes’ yang begitu kental bersama
kontener-kontener gagah, juga bis-bis yang mengangkut para karyawan ke tempat
mereka bekerja. Bekerja dan bekerja, tanpa jeda.. seperti asap knalpot yang
tiada habisnya menyelimuti kota ini.
Ternyata roda kehidupan begitu cepat berputar, sekarang saya
sudah di garis usia dewasa, di titik inilah ketika hampir semua bagian hidup,
saya putuskan sendiri. Ketika harus berjauhan dengan keluarga, teman-tema juga
saudara di Bandung. Bukan hal mudah bagi ‘perantau’ pemula seperti saya,
meninggalkan zona nyama saya disana, ya di Bandung bersama orang tersayang.
Tapi karena inilah, saya tahu betul rindu yang sebenarnya itu seperti apa,
betapa berharganya kebersamaan, betapa beratnya perjuangan dan betapa susahnya
mencari uang. Hehehe :”)
Cibitung, kota industri. Begitu kentara dengan keriuhan dan
kepadatan kendaraan bermotor, semuanya berlomba-lomba mencari nafkah untuk
kehidupan yang lebih layak, berlomba untuk datang paling pagi dan menembus
kemacetan di setiap harinya. Mungkin sama ceritanya dengan kondisi di kota lain
di Indonesia, but I dont knw why, live at
industrial town is feel like living in unknown place.*lebay ga sih?
Dulu saya sempat berfikir bahwa dengan memiliki waktu
sendiri lebih banyak , saya bisa lebih fokus. Tapi ya bagaimanapun semangat
saya ada di luar sana, saya tidak memungkiri bahwa sendiri itu sepi :)
Namun disinilah saya belajar dewasa, saya harus konsisten
dengan pilihan yang saya ambil, dengan segala kemungkinan di depan sana, dengan
segala resiko yang kian menghampiri, dan semua hal yang harus dihadapi sendiri.
Dibalik itu semua, saya sangat bersyukur dengan keadaan
sekarang. Mereka semua adalah motivasi terbesar saya untuk bertahan disini,
siapa lagi kalau bukan keluarga J
Terimakasih karena kalian selalu ada untuk saya, untuk
support dan doanya, I Love You.