Jika jarak lebih baik bagiku, aku rela tidak pernah bertemu
dengannya lagi.
Jika jarak mengajarkanku untuk merindu, aku akan lebih
memilih untuk terus berjauhan
Biarkan sunyi jadi teman sehari-hari, biarkan sendiri jadi
teman yang paling setia
Jika dunia mengizinkan, aku ingin pergi dari kehidupannya
Agar ia tau bahwa kehidupannya tanpaku akan jauh lebih baik
Sampaikan padanya senja, bahwa aku selalu merindunya setiap
raga ini terpaut ribuan mil darinya
Sampaikan padanya pelangi, bahwa kehidupannya akan jauh lebih berwarna tanpaku disampingnya
Sampaikan padanya mentari, bahwa kehangatan cinta yang
sebenernya itu nanti, ketika cinta sejati sudah tiba saatnya untuk berpeluh dan
memeluk jiwa ini
Sampaikan padanya sakura, bahwa sebenarnya selalu ada
keindahan dibalik kebaikan yang disegerakan. Kebaikan ini adalah pemahamannya
agar ia tau bahwa jarak akan membawa kebaikan bagi kita
Sampaikan padanya laut, bahwa rindu ini akan selalu mengalir
ke pusaran jiwa yang haus akan kasih sayang sejati dari Sang Pemilik Hati yang
sesungguhnya.
Sampaikan padanya, mengapa ia belum mengerti juga? Apa perlu
aku ajak alam semesta bercengkrama dengannya?
“Dalam cinta wajar ada
rasa sakit, tidak mempunyai cinta itu sakit.
Bagiku lebih memilih
meninggalkanmu, bila keberadaanku membahayakanmu.
Bagiku lebih baik
tangis kesedihanmu daripada kelak tangis penyesalanmu.
Pergilah karena sesak
ini akan hilang oleh waktu, sebagaimana angin mengganti musim lalu.
Tak perlu pada saat
ini engkau memahami, suatu saat nanti aku berharap engkau mengerti.
Maafkan kali ini hati tak bisa jujur, aku yakin esok
engkau bersyukur.
Karena bila semua belum
halal, cepat atau lambat pasti ada sesal.
Aku lebih rela sakit
jadi pelajaran daripada nikmat yang menyesatkan.”
-By Ustadz @felixsiauw