Mendung seakan menyapa
Gemuruh petir seakan menerpa
Hembusan angin padamkan hampa
Deras hujan tak sanggup ku tempa
Kini
Bumi pertiwi datangkan kisah baru...
“ Ya Tuhan terimakasih, Hujan-Mu ini penuh kasih... “
Kini
Rongga nafasku kembali pulih
Syukur tak lelah ku raih
Namun sayang, tak sangka dibalik tawa
Kisah lain mengancam nyawa!
“ Ya Tuhan, mengapa? Hujan-Mu tak kujung surut...
Istanaku, hartaku, berhamburan ditelan laut... “
Kini
Kota impian, tinggal kota kenangan.
Anisa Purnama Dewy – 2006
*Puisi ini mengingatkan pada saudara kita di luar sana yang terkena
musibah banjir. Ya ibu kotaku, kota yang diimpikan banyak orang, kota yang
dipuja karna kemewahannya, kini sedang menangis... terkadang kita suka lupa, Jakarta pun punya mereka, yang setiap hujan turun, ikut tergenang.