Kamu hadir disana, diantara bunga-bunga yang hendak berkembang
Di pelataran taman dengan atap langit biru segar, sementara bunga lain merekah dengan indahnya melihat kedatanganmu
Kamu, yang dicari dia, yang dicari mereka untuk tetap menerbangkan sayapnya sampai ke penantian terakhir
Aku, jangan kau tanya tentang aku.
Tak ayal aku juga menantikan sosok yang bisa mengajakku terbang ke gugusan bintang dengan permadani yang kau punya
Tapi apalah aku dibanding mereka yang menantimu dangan sejuta kilatan pesonanya, dengan semerbak wanginya, dengan pengorbanannya untuk menantikan kehadiranmu saja, kehadiranmu disisinya
Aku hanya.... ah sudah kubilang jangan kau tanya tentang aku
Aku tak pantas mendapatkan naunganmu, apalagi saat hujan deras mengguyur taman, saat ku rasa tancapan tanah tak lagi megah, saat aku butuh perilndungan, saat di sekitarku melolong minta bantuan, aku hanya.. pasrah
Menanti sosok lain, siapapun yang mengajaku pergi ke ladang kesenangan, kalau perlu aku ingin terbang lewat batas cakrawala agar aku bisa lihat dengan bebas senja yang cantik dan jingga menawan hati, aku ingin pergi dari keramaian ini, dari ketidakpastian yang melanda.
Tapi aku tau, kau tak tau aku, karana aku tak layak kau ketahui
Siapa aku? Sudah kubilang berkali-kali jangan kau tanya tentang aku!!!
Aku tak nampak dihadapanmu, padahal aku selalu berdiri disini.
Tentu saja aku tak terihat, karena aku sudah terlalu usang untuk dikenali, sudah terlalu semu dimakan usia, tak layak aku disebut sebagai sosok yang kau kenali bahkan tak pantas untukku, untuk mengetahuimu.
Mereka yang selalu indah dengan pancarannya sangat layak untuk kau terima kehadirannya disisimu.
Aku, tak perlu menantikan siapa-siapa, bahkan tak pantas untuk dinanti siapapun. Aku hanya berharap ada kilatan pelangi setelah hujan ini, setelah derasnya meluluhlantakan tanah kediamanku bersama pengagummu.
Aku hanya ingin tersenyum dengan kehadirannya, walau ku tau kehadirannya tak akan mengubah apapun, termasuk mengubahku dihadapanmu. Aku sangat menantinya---
Bertahun-tahun sudah semakin lapuk saja aku dimakan waktu dalam bayangnya yang tak kunjung datang.
Dan jelas ku tau hatimu hanya untuknya, dia yang lebih bersinar disisimu, dia yang selalu indah dengan senyumnya saat menantikan kehadiranmu.
Aku tak bisa selamanya begini, aku tak mau mati muda karnanya!
Aku mencoba sedikit membuka mata, dan menengadahkan kepala, sekarang aku lihat dengan jelas sosokmu yang berdiri di hadapanku.
Ternyata--- sudah cukup lama kau berdiri disana--- aku bahkan tak menyadarinya---
Bagaimana dengan pengagum setiamu, kau biarkan saja ia sendiri?
Aku tak tau siapa kamu, dan apa isi hatimu, juga apa maksudmu berdiri dihadapanku saat ini.
Aku tahu pelangi itu tidak akan pernah datang, dan tak mungkin aku jemput pula, aku biarkan hujan datang dengan bebasnya tanpa kunanti pelangi itu lagi.
Kini yang berdiri didepanku hanyalah kamu, yang berdiri di belakangku adalah kamu, dan kau juga rela berdiri disampingku, disampingku yang tak layak kau kenali apalagi kau kagumi.
Sekali lagi jangan tanya tentang aku!!!
Aku tak lebih dari seonggok seroja dan setangkai kamboja yang sudah usang dimakan zaman
Tapi perlahan kau ubah aku seperti sakura yang cantik, meski ku tau aku tak lebih dari pengagumu yang selalu setia menantimu, yang tahu tentang dirimu, yang pernah jadi bagian hidupmu.
Aku... tetap tak bisa jadi mawar yang cantik atau teratai yang anggun, tapi berkat kehadiranmu dan cinta yang kau tanamkan disini, aku mulai belajar jadi setangkai sakura, jadi sakura yang akan terus tumbuh berkembang dan bermekaran di setiap musim.
Terimakasih telah memilhku diantara ribuan bunga cantik lainnya, terimakasih telah menggantikan pelangi yang ku tau, ia takkan pernah datang, terimakasih telah menghangatkan aku saat hujan melanda...
Meski ku tau aku takkan pernah bisa sebaik dia, sebaik mereka yang lebih berhak kau kenali daripada aku.
Untuk yang terakhir kali, jangan kau tanya tentang aku.
Yang perlu kau tau, hanya..... aku adalah sosok kelam yang kau beri penghidupan tentang cinta.
Aku.. tak punya apa-apa.... yang kupunya hanya---ketulusan dan keberanian sedikit saja untuk mengetahuimu , untuk mengenalmu, dan untuk mencintaimu.
Sesederhana itulah kau cukup tau tentang aku, dan sesederhana itu pula aku mencintaimu
Dengan cinta-
seseorang yang tak layak kau ketahui
(Bandung, 5 Agustus 2011)